Jenis-jenis Ban
Arti kode-kode pada ban
Velg roda ban :
Keausan ban karena toe-in berlebihan :
CARA BONGKAR BAN
CARA MEMBALANCE RODA BAN
Roda adalah obyek
berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbu, dapat menghasilkan suatu gerakan dengan gesekan kecil dengan cara bergulir. Contoh umum ditemukan dalam penerapan dalam transportasi.
Ban adalah peranti
yang menutupi velg suatu . Ban adalah bagian penting dari kendaraan
darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan
permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan
tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan.
Sebagian
besar ban yang ada sekarang, terutama yang digunakan untuk kendaraan bermotor, diproduksi dari karet sintetik, walaupun dapat juga digunakan dari bahan
lain seperti bajaSebuah ban (dalam Bahasa Inggris Amerika
dan Kanada Inggris) atau ban (di British bahasa Inggris, Selandia Baru Inggris,
Australia Inggris dan lain-lain) adalah meliputi berbentuk cincin yang cocok di
sekitar pinggiran roda untuk melindunginya dan memungkinkan performa kendaraan
lebih baik dengan menyediakan fleksibel bantalan yang menyerap shock sambil
menjaga gulir dalam kontak dengan tanah. Kata ITU Sendiri mungkin berasal Dari
kata "dasi," Yang merujuk ke Name of cincin baja Luar Roda gerobak
kayu Yang mengikat kayu segmen Bersama-sama (modem.jpg Etimologi Bawah). Kata
itu sendiri mungkin berasal dari kata "dasi," yang merujuk ke bagian
cincin baja luar roda gerobak kayu yang mengikat segmen kayu bersama-sama
Penemu
ban karet pertama di dunia “Charles Goodyear” lahir di New Haven pada tanggal
29 Desember 1800. Dia seorang berkebangsaan Amerika Serikat yang menemukan cara
vulkanisasi karet pada tahun 1839. Ia kemudian mempatenkan penemuannya itu pada
tahun 1844.
Pada
mulanya Charles Goodyear adalah seorang mantan pedagang yang bangkrut dan
sempat dipenjara akibat terlilit utang. Pada tahun 1830 dunia sedang mengalami
demam karet dan Charles Goodyear pun tertarik menggeluti dunia karet.
Bahan
karet memang bagus tetapi bahan tersebut berbau busuk yang sangit, mengeras
saat dingin dan terlalu lengket ketika hangat dan nampak tidak bisa
dipergunakan untuk tujuan-tujuan praktis. Charles Goodyear mendirikan
perusahaannya dan berusaha keras untuk menjadikannya bahan berguna. Sebelumnya
selama tujuh tahun, ia mencoba mengolah bahan karet dengan magnesium oksida,
tepung perunggu, asam nitrat dan kapur perekat, namun tetap tanpa hasil.
Di
suatu hari yang penuh keberuntungan di tahun 1839, ia membersihkan kedua
tangannya dari lumuran bubuk, yang terdiri atas campuran karet dan belerang.
Bubuk itu terjatuh dan masuk ke dalam sebuah tungku di atas api. Ketika karet
meleleh, ternyata bereaksi dengan bahan belerangnya dan menemukan bahwa bahan
itu berubah memiliki karakter bagai kulit yang elastis. Inilah pertama kali
karet vulkanisir atau ban karet tercipta.
Goodyear
pun berhasil menemukan karet tahan cuaca. Kemudian ia pun terobsesi untuk
membuat beragam barang dari bahan material buatannya dan mematenkan ciptaanya
itu. Niat langkah Goodyear mempatenkan temuannya itu didahului oleh pionir
karet asal Inggris bernama Thomas Hancock yang ironisnya metode vulkanisir yang
digunakanya diinspirasi dari contoh karet tahan cuaca ciptaan Goodyear. Ia pun
mencoba melawan lewat jalur hukum, tapi akhirnya kalah dan kemudian kehilangan
paten Prancis miliknya, dan tak hanya itu, royaltinya pun dibatalkan.
Goodyear
Tire and Rubber Company didirikan pada tahun 1898 oleh Frank Seiberling yang
merupakan produsen ban dan karet ketiga terbesar di dunia setelah Michelin dan
Bridgestone. Perusahaan yang bermarkas di Ohio, Amerika Serikat ini memproduksi
ban untuk mobil, pesawat terbang, dan mesin berat. Walaupun tidak memiliki
hubungan, nama perusahaan ini diambil sebagai penghargaan terhadap Charles
Goodyear yang menciptakan vulkanisasi karet pada tahun 1839.
J.B.Dunlop
adalah orang pertama yang memulai sejarah penemuan ban bertekanan angin pada
tahun 1988.berawal dari anaknya yang berumur 10 tahun meminta agar sepeda roda
tipunya anaknya di buat lebih nyaman dan cepat saat berjalan.sebagai wujud rasa
sayang j.b.dunlop berpikir dan menemukan ban bertekanan angin pertama di dunia.
Tokoh
lain pun menyusul. Charles Kingston Welch menemunakn “ban dalam” yang tidak
langsung terkena permukaan tanah karena diberi lapisan tambahan. Sedangkan
William Erskine Bartlett, menemukan ban luar yang dilengkapi penguat pada
tepinya, agar tidak mudah lepas ketika dipasang pada pelek.
RODA DAN BAN
Fungsi
1. Menahan seluruh berat kendaraan
2. Memindahkan tenaga ke permukaan jalan
3. Memindahkan gaya pengereman ke permukaan jalan
4. Menjadikan sistem kemudi dapat bekerja
5. Mengurangi kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak rata
Bagian Ban
1. Tapak (Tread)
2. Belt (rigid breaker)
3. Carcass
4. Garis dalam (Inner Liner)
5. Bead wire
Carcass merupakan rangka ban
yang keras, berfungsi untuk menahan udara yang bertekanan tinggi, tetapi harus
cukup flexibel untuk meredam perubahan beban dan benturan
Tread berfungsi untuk melindungi carcass terhadap keausan dan kerusakan
yang dsebabkan oleh permukaan jalan
Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan
melindungi carcass terhadap kerusakan dari luar
Breaker terletak antara carcass dan tread yang memperkuat daya rekat
keduanya, dan meredam kejutan yang timbul dari permukaan jalan ke carcass
Bead berfungsi untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh oleh karena
berbagai gaya yang bekerja
Karakteristik Ban Bias dan Radial
Ban Bias
Kenyamanan cukup baik
Umur dan kemampuan lebih rendah
Ban Radial
Umur pemakaian lebih lama
Peningkatan panas kecil
Stabilitas pengendalian baik
Daya pengereman lebih baik
Rolling resistance (hambatan gesekan) kecil
Kenyamanan kurang dan pengemudian terasa lebih berat
Keuntungan Ban Tubeless
Jika ban tertusuk paku atau benda tajam lainnya, ban tidak menjadi kempes
secara sekaligus, karena lapisan dalamnya menghasilkan efek merapatkan sendiri.
Sehingga pengemudi tidak kehilangan kontrol kendaraan
Transfer radiasi panas akan lebih baik, karena udara dalam ban berhubungan
langsung dengan pelek
Tipe Tapak Ban
Rib > Jalan rata, kecepatan tinggi> berbagai jenis mobil
Tahanan putar (rolling resistance) lebih kecil
Kendaraan mudah dikendalikan
Suara yang ditimbulkan kecil
Tenaga tariknya kurang baik
Lug >jalan tidak rata, dan lunak > truk dan industri
Tenaga tarik baik
Rolling resistance cukup tinggi
Tread lebih mudah aus tidak merata
Suara lebih besar
Rib and lug > jalan rata maupun tidak rata> sedan, truk kecil bus
Kendaraan lebih stabil
Kemampuan pengendaraan dan pengereman lebih baik
Block > jalan berlumpur dan bersalju
Kemampuan pengendaraan dan pengereman lebih baik
Mengurangi slip pada jalan berlumpur/ bersalju
Lebih cepat aus
Rolling resistance lebih besar
PELEK
Baja Press
Biaya pembuatan lebih murah
Lebih tahan lama
Lebih mudah dalam pemasangan dan pelepasannya
Kualitasnya lebih merata
Logam campuran (alloy steel)
Biasanya campuran dari alumunium atau magnesium
Memiliki bentuk/ tampilan yang lebih menarik
Tipe Penampang Rim
Divide type rim (DT) >mobil kecil, mesin pertanian, dan kendaraan industri
(forklift dll)
Drop center rim (DC) > mobil sedan dan truk kecil
Wide drop center rim (WDC) > mobil sedan dan truk kecil
Semi drop center rim (SDC) > truk kecil
Flat base rim (FB) > truk dan bus
Interim rim (I) > truk dan bus
Jenis-jenis Ban :
1. Ban Bias
Ban dengan struktur bias adalah yang paling banyak dipakai. Dibuat dari banyak
lembar cord yang digunakan sebagai rangka dari ban. Cord ditenun dengan cara
zig-zag membentuk sudut 40 sampai 65 derajat sudut terhadap keliling lingkaran
ban.
Ban
bentuknya. Lapisan merupakan lapisan poliester, fiberglass atau tali baja
tertanam dalam karet ban. Lapisan merupakan lapisan poliester, fiberglass atau
tali baja tertanam dalam, ban karet. Sebuah ban bias-ply memiliki sabuk
berlapis berjalan pada sudut satu sama lain dan tubuh ban. Sebuah ban bias-ply
memiliki berlapis Berjalan pada
Sudut
Satu sama lain dan tubuh ban.
Nomor Ply 14 dan 16 dalam diagram tersebut bias lapisan. Nomor Ply 14 dan 16
dalam diagram tersebut bias lapisan.
2. Ban Radial
Untuk ban radial, konstruksi carcass cord membentuk sudut 90 derajat sudut
terhadap keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari samping konstruksi cord
adalah dalam arah radial terhadap pusat atau crown dari ban. Bagian dari ban
berhubungan langsung dengan permukaan jalan diperkuat oleh semacam sabuk
pengikat yang dinamakan "Breaker" atau "Belt". Ban jenis
ini hanya menderita sedikit deformasi dalam bentuknya dari gaya sentrifugal,
walaupun pada kecepatan tinggi. Ban radial ini juga mempunyai "Rolling
Resistance" yang kecil.
Ban
radial-ply memiliki sabuk pada sudut 90 derajat ban dengan, ikat pinggang dan
saling tumpang tindih saling silang. The ply berlabel 12 dalam diagram adalah radial-ply.
Ke-12 dalam ply berlabel adalah diagram radial-ply. Ban radial memiliki sabuk
lain, biasanya dari kabel baja, berjalan sekitar ban di bawah tapak. ban radial
memiliki sabuk lain, biasanya Dari kabel baja, ban Berjalan sekitar tapak di
Bawah. Konstruksi Radial memungkinkan dinding samping dari ban untuk
melenturkan bawah beban tanpa mempengaruhi kontak tapak dengan jalan.
Konstruksi memungkinkan Radial Dinding Samping Bawah ban untuk melenturkan Dari
Beban Tanpa mempengaruhi Kontak tapak dengan jalan.
3. Ban Tubeless
Ban Tubeless adalah ban yang dirancang tanpa mempunyai ban dalam. Ban tubeless
in diciptakan sekitar tahun 1990.
Desain
tradisional ban pneumatik dibutuhkan inner tube terpisah yang bisa gagal karena
beberapa alasan, seperti: fitment ban salah, atau gesekan antara dinding ban
dan ban dalam menghasilkan panas berlebih menyebabkan sebuah ledakan.Teknologi
ban tubeless tidak jauh dengan kebutuhan untuk ban dalam sehingga meningkatkan
keselamatan.
Pada
ban tubeless, ban, yang memiliki lapisan dalam halobutyl kedap air, dan
pinggiran roda bentuk segel kedap udara, dengan katup yang langsung dipasang
pada pelek.Jika ban tubeless mendapat ditusuk, udara keluar hanya melalui
lubang, mengarah ke deflasi lembut dari ban. Sebaliknya, tabung dalam dapat
berpotensi meledak seperti balon, mengarah ke deflasi cepat dari ban yang bisa
mengakibatkan tiba-tiba kehilangan kontrol kendaraan. Sebuah sealant ban cair
dapat ditambahkan ke ban tubeless untuk mencegah deflasi. Selain itu, lebih
mudah untuk memperbaiki sebuah tusukan ban tubeless menggunakan kit tusukan
mudah digunakan.Saat ini, semua mobil yang dijual dengan ban tubeless sebagai
fitment standar.
Arti kode-kode pada ban
Kode ban
Dimensi atau ukuran
sebuah ban dapat dinyatakan sebagai berikut:" 205 / 55 /ZR16 "
Keterangan dimensi
atau ukuran ban tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
205
: Lebar telapak ban (mm)
55
: aspek ratio untuk ketebalan ban (%) dari lebar telapak ban
ZR
: kode limit kecepatan
Kod
|
Kecepatan (Km/Jam
|
P
|
150
|
Q
|
160
|
R
|
170
|
S
|
180
|
T
|
190
|
H
|
210
|
V
|
240
|
W
|
270
|
Y
|
>300
|
16
: diameter velg ( inch )
Kode kecepatan ban Indeks Beban
Kod
|
Beban Maksimum (Kg)
|
62
|
265
|
63
|
272
|
64
|
280
|
66
|
300
|
68
|
315
|
70
|
335
|
73
|
365
|
75
|
387
|
80-89
|
450-580
|
90-100
|
600-800
|
Velg roda ban :
Velg atau rim adalah
lingkaran luar desain logam yang tepi bagian dalam dari ban sudah terpasang
pada kendaraan seperti mobil. Sebagai contoh, pada roda sepeda di tepi lingkaran
yang besar menempel pada ujung luar dari jari-jari roda yang memegang ban dan
tabung.
Velg besi
Diameter (efektif): jarak antara bekel (untuk ban), yang diukur pada bidang rim
dan melalui sumbu pusat yang sedang atau akan dipasang, atau yang merupakan
bagian integral dengan tepi.
Lebar (efektif): pemisahan jarak antara tepi flensa.
Tipe: Tergantung pada jenis kendaraan dan ban. Ada berbagai rim (velg), serta
jumlah komponen rim.Kendaraan penumpang modern dan ban tubeless biasanya
menggunakan one-piece rims dengan "keamanan" pada rim. Fitur keamanan
membantu menjaga berpegang pada tepi bawah kondisi buruk dengan memiliki
sepasang rasas memperluas keselamatan dari pinggiran menuju kursi ban lain dari
luar permukaan berkontur pinggirannya.Kendaraan berat dan beberapa truk mungkin
memiliki multi-piece dilepas dan tepi terdiri dari basis yang mount ke roda.
Komponen-komponen ini dilepas dari satu sisi untuk pemasangan ban, sementara
sisi berlawanan yang melekat pada basis tetap mengarah.
Performa kendaraan: Karena rim adalah tempat ban berada di kemudi dan pinggiran
ban mendukung bentuk, dimensi dari pinggiran adalah faktor dalam penanganan
karakteristik dari sebuah mobil.Rim yang terlalu luas dalam kaitannya dengan
lebar ban untuk mobil tertentu dapat menghasilkan lebih banyak getaran dan
kurang nyaman karena dinding samping ban tidak cukup kelengkungan yang
fleksibel mengemudi dengan benar di atas permukaan kasar. Rim besar akan
menyebabkan ban untuk mengesek ketika berputar.
Wheel Alignment :
a. Pengertian Wheel Alignment
Roda-roda kendaraan dipasang dengan besar sudut tertentu sesuai dengan
persyaratan tertentu untuk menjaga agar pengemudian ringan, nyaman dan stabil
serta keausan ban normal. Sudut-sudut pemasangan roda tersebut dinamakan wheel
alignment. Kebanyakan kendaraan yang ada di indonesia wheel alignment utamanya
adalah untuk roda depan (FWA), walaupun wheel aligment untuk roda belakang
(RWA) juga sudah ada.
b. Faktor-faktor Wheel Alignment
Yang termasuk dalam fakor-faktor wheel aligment ada 5 (lima) yaitu : camber,
caster, king-pin inclination/ steering axis inclination, toe angle dan turninng
radius/ turning angle
1. Camber
Camber adalah kemiringan roda terhadap garis vertikal jika dilihat dari depan
atau belakang kendaraan. Jika roda miring ke arah luar kendaraan maka nilainya
+ (positif) dan jika roda miring ke arah dalam kendaraan maka nilainya –
(negatif).
Manfaat sudut camber positif yaitu memperkecil
kemungkinan axle bengkok, mencegah roda slip, kemudi jadi ringan.
2. Caster
Caster adalah kemiringan steering axis inklination/ king pin jika dilihat dari
arah samping. Caster berperan untuk kelurusan dan kestabilan kemudi serta untuk
mendapatkan pengembalian ke posisi lurus setelah belok.
3. Steering Axis Inclination
Caster adalah kemiringan steering axis inklination/ king pin jika dilihat dari
arah depan/ belakang. Caster berperan untuk kelurusan dan kestabilan kemudi,
memperkecil steering effortm dan memperkecil daya balik atau tarikan ke satu
arah .
4. Toe Angle
Toe angle adalah perbedaan jarak antara roda depan bagian depan dengan roda
depan bagian belakang. Jika roda depan bagian depan lebih pendek dibanding roda
depan bagian belakang maka dinamakan toe-in, namun jika roda depan bagian depan
lebih panjang dibanding roda depan bagian belakang maka dinamakan toe-out.
Fungsi utama toe adalah untuk mengimbangi gaya
akibat adanya sudut camber (camber thrust)
5. Run-Out
Hal lain yang perlu diperhatikan pada pengecekan roda adalah
run-out. Run-out adalah frekuensi dimensi roda selama berputar. Lingkaran roda
tidak benar-benar bundar. Variasi radius putar (run-out) yang belebihan akan
mengakibatkan getaran pada body, sehingga harus dibatasi nilainya.
Ada dua macam run-out yaitu radial run-out dan lateral run-out. Radial run-out
adalah kesempurnaan bentuk lingkaran dari roda. Ketidaksempurnaan tersebut
disebabkan oleh kondisi
ban, pelek dan posisi axle hub yang tidak
tepat. Roda dengan radial run-out jika berputar, radius putarnya akan
berubah-ubah sehingga akan menggetarkan body dan steering.
Lateral run-out adalah fluktuasi ban pada arah aksial yang akan mengakibatkan
keausan ban tidak normal pada ban dan pengemudian menjadio tidak stabil.
Penyebab lateral run-
out adalah dinding sampin ban yang bengkok,
rim yang rusak dan posisi axle hub yang tidak tepat.
6.
Turning Angle
Sudut belok (turning angle) adalah sudut masing-masing roda saat kemudi diputar
maksimum. Sudut belok roda dalam lebih besar dibandingkan sudut belok roda
luar. Fungsi utama turning angle adalah mencegah terjadinya side slip,
memperkecil keausan ban dan menjaga kestabilan pengemudian.
Keausan
ban karena toe-in berlebihan :
Jika penyetelan toe-in
berlebihan maka akan terjadi keausan ban seperti gambar di atas, yaitu jika
telapak ban diraba dari sisi dalam keluar terasa kasar tetapi jika diraba dari
sisi luar ke dalam terasa halus.
Jika penyetelan toe-out berlebihan maka akan terjadi keausan ban seperti gambar
di atas, yaitu jika telapak ban diraba dari sisi dalam keluar terasa halus tetapi
jika diraba dari sisi luar ke dalam terasa kasar.
Jika penyetelan camber positif berlebihan maka akan terjadi keausan ban seperti
gambar di atas, yakni pada sisi luar ban akan aus berlebihan dibanding sisi
dalam
CARA BONGKAR BAN :
Untuk membongkar roda dalam keadaan terpasang di mobil memang bukan menjadi
permasalahan yang susah bagi orang yang sudah terbiasa atau minimal bagi orang
yang sudah memahami konstruksi roda dalam mobil.
Tetapi bagi orang yang
tidak terbiasa atau tidak pernah membongkar roda dalam keadaan terpasang dalam
mobil mungkin akan menjadi keadaan yang sulit. Pada kesempatan kali ini, kami
akan member cara bagaimana membongkar roda dengan benar. Berikut cara yang
benar:
1. Kendurkan dahulu baut – baut roda. Perlu di
perhatikan dalam hal ini adalah kendurkan baut –baut roda tetapi jangan sampai
lepas dari roda.
2. Setelah baut –baut roda yang akan dilepas
sudah kendur, dongkraklah mobil ditempat yang aman. Tempat teraman dalam
dongkrak mobil adalah dibagian chassisnya atau di titik – titik yang memang
khusus di buat produsen sebagai tempat dongkrak.
3. Setelah terdongkrak, pasanglah jack stand di
tempat yang benar.
4. Mulailah lepas satu persatu baut roda dan
lepaskan roda dari mobil.
5. Setelah roda terlepas, posisikan roda ditempat
yang aman atau biasa di letakkan di kolong mobil.
6. Apabila memang masalah terletak pada roda
mobil, maka roda tidak perlu diletakkan di kolong mobil, tetapi selesaikan
permasalahan pada roda.
7. Setelah masalah pada roda selesai, maka
pasanglah roda di tempatnya. Setelah terpasang, jangan lupa untuk memasang juga
baut roda tetapi tidak perlu sampai terlalu kencang.
8. Setelah baut roda menjadi kencang, maka
mulailah mendongkrak kembali mobil untuk melepas jack stand.
9. Setelah jack stand terlepas, maka mulailah
secara perlahan untuk menurunkan dongkrak.
10. Setelah dongkrak turun, maka kencangkanlah baut – baut roda
menggunakan kunci sok.
CARA MEMBALANCE RODA BAN :
Dalam menjalankan
mesin balance secara umum membutuhkan empat macam input data yaitu : tipe
pelek, diameter pelek, lebar pelek dan jarak roda dari acuan mesin balance.
Secara urutan
proses balancing dengan mesin balancer dari RAV adalah sebagai berikut :
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan!
2. Lepaskan roda dari kendaraan!
a. Kendorkan baut roda
b. Dongkrak kendaraan
c. Pasangkan jack stand
d. Lepaskan baut roda
e. Lepaskan roda
3. Lakukan pengamatan secara visual kondisi ban dan pelek!
4. Lakukan pembersihan pattern ban dari kotoran!
5. Pasangkan roda pada mesin balancer!
a. Pilihlah center cone yang sesuai dengan hub
roda!
b. Pasangkan center cone pada poros mesin balancer
c. Pasangkan roda (arah sisi sesuai pemasangan di
kendaraan)!
d. Kuncilah roda dengan hub pengunci mesin balancer6.
Hidupkan mesin balancer dengan memutar ke posisi ON tombol power yang ada di
sisi kanan mesin balancer! Tunggu sampai layar menyala dan menu balance siap.
6. Masukkan input data ke mesin
balancer sesuai dengan data roda yang akan dibalancing!
a. Tekan menu
b. Pilih dimensions
c. Masukkan data jarak roda dari mesin balancer
d. Masukkan data diameter pelek
e. Masukkan data lebar pelek
f. Selesai/ end
7. Pilih tipe pelek sesuai dengan
roda yang dibalancing
a. Tekan 2 “ALU”
b. Pilih ALU untuk pelek alumunium/ pelek racing
c. Piling STATIK untuk pelek berjari-jari
d. Pilih DYNAMIC untuk pelek standart
e. Selesai/ Ok
8. Lakukan pengesetan/ setting
display dari MENU SET-UP
9. Yang perlu disetting adalah
a. Satuan ketidakbalanan
b. Ketidakbalanan yang ditoleransi
c. Penampilan angka ketidakbalanan
d. Otomatisasi saat guard ditutup
10. Tutup guard/ pelindung roda dan biarkan
roda berputar
11. Jika roda tidak otomatis berputar, tekan
tombol start.
12. Tunggu sampai roda berhenti dengan
sendirinya dan di layar muncul display angka ketidakbalanan
13. Carilah titik ketidakbalanan dengan
memutarkan roda sesuai dengan arah yang ditunjukkan di layar. Jika sudah tepat
akan ada suara BEEP dan display tanda panah tepat. Titik di atas poros mesin
balancing adalah titik ketidakbalanannya.
14. Pasangkan bobot balancing sesuai dengan
ketidakbalanannya.
15. Lakukan uji lagi dengan mengulangi langkah
11 s.d. 13.
16. Jika sudah balance lepaskan roda, jika
belum balance lanjutkan ke langkah 14 s.d. 16
Semoga Bermanfaat