Pada postingan saya tentang " 
Sistem Pengapian Sepeda Motor",
 telah dijelaskan bahwa koil menaikkan tegangan dari aki yang hanya 12 
volt menjadi 18.000 volt. Artinya terjadi penaikkan 1500 kali lipat dari
 tegangan aki. Untuk itu maka anda harus tahu dulu bagaimana konstruksi 
koil. Koil terdiri atas 2 lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan 
sekunder. Lilitan primer jumlah lilitannya lebih sedikit dari lilitan 
sekunder. Lilitan sekunder 1500 kali lebih banyak dari lilitan primer. 
Jadi bila lilitan primernya 100, maka lilitan sekundernya 150.000 
lilitan. Kedua lilitan ini , baik lilitan primer dan lilitan sekunder, 
digulungkan pada inti besi. Hal ini membuat lilitan tersebut menjadi 
magnet bila dialiri listrik. 
Sebelum masuk ke cara kerja koil, maka anda juga harus tahu cara listrik
 dibuat. Masih ingat pelajaran fisika? Jika ada magnet , maka 
disekitarnya akan timbul medan magnet. Medan magnet adalah daerah yang 
memiliki daya tarik dari magnet tersebut. Lalu bila ada kawat memotong 
daerah medan magnet tersebut. Maka kawat itu akan dialiri arus listrik. 
Secara sederhananya adalah Anda menggerakkan kawat agar melintasi medan 
magnet, hingga menjauhi medan magnet tersebut. Atau bisa juga dengan 
menggerakkan magnet melewati kawat tersebut. Sehingga medan magnet 
tersebut yang memotong kawat. Hal inilah yang kemudian diterapkan pada 
motor - motor pembangkit listrik. Tapi gerakan melewati atau memotong 
medan magnet ini dilakukan dengan sangat cepat, tergantung pada rpm dari
 motor listrik tersebut. Motor ini digerakkan oleh mesin diesel atau 
dikenal juga dengan genset. Jadi berbeda dengan motor listrik seperti 
pada starter yang mendapat listrik, agar bisa berputar. Tapi motor 
listrik pada generator berputar untuk menghasilkan listrik. Pada sepeda 
motor ada pada sepul magnet. Sedangkan pada mobil terdapat pada 
alternator.
Kembali ke pokok masalah kita mengenai cara koil menaikkan tegangan. 
Maka anda harus paham ada dua peristiwa yang terjadi agar busi 
memercikaan bunga api listrik. Untuk contoh saya gunakan tipe pengapian 
platina.:
1. Platina menutup
Pada saat platina menutup, maka aliran listrik dari aki / baterai akan 
dialirkan ke kunci kontak. Lalu menuju ke koil, dan di dalam koil 
listrik mengalir ke lilitan primer. Lalu menuju platina dan ke massa / 
negatif ( body kendaraan ). Listrik tidak bisa mengalir ke lilitan 
sekunder, disebabkan lilitan sekunder tidak mendapat hubungan ke massa /
 negatif. Pada lilitan primer menjadi magnet. Dan lilitan sekunder 
berada di dalam medan magnet dari lilitan primer. 
2. Platina Membuka
Saat platina membuka, aliran listrik yang ke lilitan primer terputus. 
Hal ini disebabkan terputusnya hubungan ke massa, akibat membukanya 
platina. Kemagnetan di lilitan primer hilang, sama saja dengan lilitan 
sekunder memotong medan magnet. Akibatnya timbullah listrik pada lilitan
 sekunder. Listrik yang  bertegangan hingga 18.000 volt , pada sistem 
pengapian sepeda motor dikirimkan ke kabel busi lalu ke busi. Timbullah 
percikan bunga api listrik di busi, sebab listrik ini berusaha menuju 
massa yaitu pada ground ellectroda busi. Adanya celah antara ellectroda 
tersebutlah, maka listrik menjadi lompat ke ground ellectroda busi. Maka
 itu disebut dengan lompatan bunga api listrik.
Proses timbulnya listrik di lilitan sekunder, sering disebut dengan 
induksi untuk istilah tekniknya. Kenaikkan tegangan yang tinggi ini 
tentunya membuat kawat - kawat dari lilitan tersebut juga mengalami 
kepanasan. Untuk itulah  di dalam koil terdapat cairan pendingin yang 
berguna untuk membuat kawat lilitan tidak panas, dan akibatnya bisa 
putus. Sekian penjelasan cara koil menaikkan tegangan. Untuk pertanyaan 
silahkan isi di bagian komentar. Terima kasih.
Anda telah membaca artikel tentang Cara Koil Menaikkan Tegangan  dan anda juga bisa menemukan artikel Cara Koil Menaikkan Tegangan  ini dengan url http://hbiepwidjaia.blogspot.com/2013/06/cara-koil-menaikkan-tegangan.html.Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel Cara Koil Menaikkan Tegangan  ini jika memang bermanfaat bagi Anda, namun dengan catatan jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya.