Selama ini banyak orang mengira bahwa mesin mobil akan langsung
menyala begitu bunga api dari busi melompat. Padahal tidak semudah itu,
untuk memantikan api dari busi sehingga mesin mobil menyala dibutuhkan
sebuah proses panjang yang melibatkan sejumlah komponen.
Komponen-komponen itu adalah; distributor, koil, kabel koil, kabel
busi dan busi. Ketika anda menyalakan mobil -dan atas perintah komponen
yang dilalui oleh komponen-komponen pengapian- api terpecik dari busi
dan memanaskan udara serta bahan bakar diruang bakar. Diruang bakar itu,
udara dan bahan bakar yang telah dipanaskan ditekan oleh gerakan piston
keatas pada langkah kompresi. Beberapa saat setelah proses kompresi
terjadi, barulah terjadi ledakan yang menghasilkan langkah usaha.
Proses tersebut berlaku pada semua kendaraan-kendaraan reli sampai
saat ini. Tapi proses pengapian seperti itu kurang memuaskan karena
sering terjadi kegagalan (misfire) sehingga kinerja mesin terganggu.
Banyak factor yang menyebabkan terjadinya misfire, tapi biasanya
penyebab utamanya adalah pengapian yang tidak tepat.
Untuk mencegah misfire itu, para pakar mencari solusi dengan membuat
bunga api sebesar-besarnya sehingga pemanasan bias lebih dipercepat.
Teknologi ini tetap saja tidak memuaskan. Misfire tetap saja terjadi.
Pendapat bahwa bunga api harus sebesar-besarnya justru tidak menjamin
pengapian berjalan efektif dan efisien.
Asumsi itu akhirnya bias dianulir. Para peneliti menilai bahwa ada
dua hal terpenting dalam system pengapian; pertama adalah ketepatan
waktu (control timing) kapan percikan api terpantik dan kedua harus
tepat pada silinder.
Logikanya seperti ini;ruang bakar (combustion chamber) diibaratkan
sebuah arus sungai.Biasanya jika arus sungai itu besar dan permukaan
airnya tinggi, maka tekanannya tinggi. Sedangkan bunga api diibaratkan
sebagai orang yang hendak menyeberangi sungai itu.
Pada arus sungai yang deras, jauh lebuh gampang menyeberangkan orang
berbadan kurus dibanding gemuk. Pasalnya, menyeberangkan orang yang
gemuk akan mudah terbawa arus dan membutuhkan energi yang besar agar ia
sampai keseberang. Sedangkan menyeberangkan orang kurus akan lebih mudah
karena bobotnya tidak terlalu besar. Itulah analoginya. Dengan
demikian, yang besar belum tentu akurat sampai kesasaran dibandingkan
dengan yang tajam.
Akhirnya para ahli menilai bahwa percikan api tidak perlu terlalu
besar, melainkan mesti tajam dan tepat pada sasaran. Makanya pada saat
sekarang ini busi berujung kecil antara 0,4mm-0,5mm. lain dengan busi
lama yang ujungnya bias sampai 1,7mm. Sekarang ini pun busi berujung
lebar ini masih beredar.
Meski busi telah diperbaharui, masih juga ditemukan misfire. Ini
disebabkan adanya time delay dari computer mobil ke perangkatpengapian
yang memerintahkan busi untuk memercik. Pasalnya, sebelum perintah dari
computer sampai ke busi, ia harus melewati distributor dan arus dari
koil. Artinya, energi itu juga harus melewati kabel koil dan kabel busi.
Nah, kegagalan pengapian ini juga bias disebabkan kabel koil atau kabel
busi yang tidak beres karena rusak.
Untuk mengantisipasinya, langksh pertama adalah dengan menambah
amplifier untuk memperbesar dan memperpanjang waktu bunga api yang
dipantik oleh busi. Inipun belum memecahkan masalah. Kemudian koil
diperbanyak. Setiap silinder memiliki satu koil. Kabel busi masih tetap
dipakai, namun distributor ditiadakan. Artinya system pengapian telah
menghilangkan satu prosesnya, yaitu distributor.
Seiring dengan perkembangan waktu, ditemukanlah teknologi yang lebih
sempurna. Koil langsung ditempatkan tepat diatas busi. Jadi setiap busi
memiliki satu koil.Teknologi ini sudah menghilangkan peran kabel koil
dan kabel busi.
Bersamaan dengan itu pula, system computer mobil reli juga mengalami
kemajuan menakjubkan. Perangkat computer itu bisa membaca
perintah-perintah mesin secara lebih detail, termasuk menyempurnakan
perintah pada system pengapian. Makanya sekarang ini voltase koil mobil
reli (baca World Rally Car) lebih kecil disbanding mobil reli jaman
dulu.
Namun memiliki spark atau percikan energi jauh lebih besar, yang
dibantu program computer yang canggih untuk mengakurasikan waktu
pengapian yang tepat.
Kecanggihan system pengapian itu juga berpengaruh pada tenaga turbo
yang diaplikasi pada mobil reli. Pada system turbo, kita mengenal adanya
lag. Lag ini terjadi karena turbin membutuhkan energi dalam volume
tertentu untuk menggerakkan turbin kompresornya guna memadatkan udara
keruang bakar. Lag ini rata-rata terjadi sebelum 3000rpm. Makanya pada
waktu grup B masih ada, salah satu pabrikan berupaya mengatasi lag
dengan memakai supercharge diputaran bawah, dan turbo baru bekerja
diputaran atas.
Hadirnya teknologi pengapian yang canggih seperti sekarang, membuat
anti lag-system muncul. Dengan system ini, pengapian bisa langsung
ditingkatkan hingga lebih dari 40% begitu pengemudi mengangkat gas (lift
throttle). Hal ini bisa terjadi berkat perintah computer berdasarkan
switch toggle atau persentasi posisi throttle. Dengan adanya turbo, suhu
di exhaust manifold menjadi panas sekali. Tak heran bila banyak orang
mengira bunyi mobil reli meledak-ledak pada waktu lift throttle berasal
dari mesin. Padahal bukan!
Sebetulnya suara itu bukan berasal dari mesin, melainkan dari exhaust
manifold. Begitu pereli melakukan lift throttle, bahan bakar yang sudah
dipanaskan diruang bakar -dengan system pengapian yang canggih-
menyentuh dinding exhaust manifold yang bersuhu sangat panas. Saat
menyentuh dinding exhaust manifold itulah terjadi ledakan. Karena
ledakannya terjadi sebelum turbin exhaust turbo, maka turbo tetap
berputar.
Itulah cara kerja pengapian secara garis besar.Mudah-mudahan bisa menambah pengetahuan kita.
OTOTEKNO
TEKS TAQWA SURYO SWASONO
http://www.gardenspeed.com/pdf/56.pdf
Random Posts
- PORTING PENTING SAAT SETTING
Upaya
mendongkrak performa mesin, bukan sekadar ganti komponen racing. Tak
kalah penting, melakukan porting kepala silinder. Maksudnya, agar
pasokan bahan bakar-udara masuk lebih banyak dan lancar. Na...
- Cara Menyetel Karburator Mobil
Ada
3 sekerup di karburator yang memegang peran penting membuat mesin
bensin menjadi optimal. Berikut ini 6 cara menyetel karburator mobil.
1. Sekrup idle up dikendorkan tetapi AC dihidupkan. Penye...
- Biar Tetap Aksi, Rawatlah Injeksi
Servis
rutin mesin injeksi dapat difokuskan di seputar sistem pasokan bahan
bakar dan udara. Salah satu pertimbangannya menilik kualitas bahan baker
di tanah air yang tak menentu. Langkah ini sebaikny...
- Service Nosel Injektor Bikin Maksimal Peranti Vital
Artikel
Otomotif akan berbagi informasi otomotif yang didapat dari majalah
otomotif 51XIV, April 05. tentang service nosel injektor yang dapat
memaksimalkan fungsi peranti vital pada kendaran motor An...